Langkah-langkah Evidance Based Nursing 01



   1.      Kasus
Ny. A 45thn datang ke RS “X” dengan keluhan lemah,sesak napas pada malam hari, penembahan berat badan dengan cepat dari 65-75kg, pasien tampak edema,turunnya rentang gerak. Pasien mengatakan susah buang air kecil ,nyeri pada panggul,kaki. Pasien tampak gelisah, susah tidur hanya 4-5 jam/hari kulitnya tampak pucat, tidak selera makan, demam, kulit gatal, mual, sakit kepala ,mata tampak sayup, cemas, TD: I60/100 R: 30/i N :85X/Menit S: 38 derajat celcius, TB:159 Cm.


   2.      Pertanyaan Klinis
-          Bagaimana pengaruh Aromaterapi inhalasi terhadap  penurunan tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik ?

   3.      P = Kecemasan pasien gagal ginjal kronik
I =  Aromaterapi inhalasi
C = -
O = Kecemasan berkurang atau hilang

   4.      Mencari Literatur

   5.      Penilaian Jurnal
v  Validity
1.      Design                               : Quasi Eksperimen
2.      Sample                              : Semua pasien yang mengalami HD rutin
3.      Sample size                       : 30 Responden
4.      Egibility Creterea              : Tidak Ada
5.      Sampling Methods            : Purposive sampling
6.      Randomizalion Methods   : Tidak Ada
7.      Interventions                     : Aroma terapi
8.      Measuremen                      : Dengan menggunakan kuesioner beck anxiety inventory (BAI)
9.      Methods                            : Uji Wilcoxon Signed Rank Test


v  Importance
1.      Characteristic of Sample   : -
2.      Drop Out                           :  -
3.      P-value                              : 0,000 (hasil akhir) < 0,05(hasil yang ditetapkan)

v  Applycable
1.      Pasien
Pasien bersedia untuk diberikan tindakan pemberian Aromaterapi inhalasi dan keluarga dari pasien bisa membiayai semua pengeluaran saat pemberian Aroma terapi inhalasi dilakukan.

2.      Alat
Alat yang akan digunakan saat akan melakukan tindakan pemberian Aromaterapi inhalasi sudah tersedia di RS ‘’X” sehingga memperlancar dalam pemberian tindakan pemberian Aromaterapi inhalasi pada pasien.

3.      Tenaga Kesehatan (SDM)
Tenaga kesehatan di RS “X” yaitu perawat dan dokter sudah bisa mengaplikasikan dan mempraktekan tindakan pemberian Aromaterapi inhalasi yang berdasarkan teori pengaplikasian pemberian Aromaterapi inhalasi, sehingga tindakan pemberian pemberian Aromaterapi inhalasi terhadap pasien dapat dilaksanakan secara maksimal di RS “X”. 

Comments

Popular posts from this blog

Pengusaha Yang sukses Di Bidang Peternakan ( my homework )

Resistans, kapasitans dan induktans

Penjelasan dan contoh penggunaan Tentang Efek-efek pada Layer Style di Photoshop